NTFS
NTFS atau New Technology
File System, merupakan sebuah sistem berkas yang dibekalkan oleh Microsoft
dalam keluarga sistem operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x (NT
3.1, NT 3.50, NT 3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack
miliknya), Windows NT 5.x (Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003),
serta Windows NT 6.x (Windows Vista).
Sistem berkas NTFS memiliki
sebuah desain yang sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan
keluarga sistem berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan
dalam sebuah lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses
(access control) siapa saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori,
penetapan kuota berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard
disk, fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance).
Fitur-fitur standar sebuah sistem berkas, seperti halnya directory hashing,
directory caching, penggunaan atribut direktori, dan atribut berkas tentu saja telah
dimiliki oleh NTFS. Bahkan, Microsoft telah menambahkan kemampuan yang hebat ke
dalam NTFS agar memiliki kinerja yang tinggi, lebih tinggi daripada sistem
berkas yang sebelumnya semacam HPFS atau FAT, khususnya pada ukuran volume yang
besar, tetapi juga tetap mempertahankan kemudahan pengoperasiannya. Salah satu
keunggulan NTFS dibandingkan dengan sistem berkas lainnya adalah bahwa NTFS
bersifat extensible (dapat diperluas) dengan menambahkan sebuah fungsi yang
baru di dalam sistem operasi, tanpa harus merombak desain secara keseluruhan
(perombakan mungkin dilakukan, tapi tidak secara signifikan).
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NTFS
KELEBIHAN NTFS
NTFS (New Technology File
System) adalah file sistem default untuk windows NT. File sistem ini memiliki
sejumlah kelebihan dalam menangani partisi dengan kapasitas besar. NTFS ini
juga memperhatikan soal keamanan karena dilengkapi dengan fitur enkripsi data.
Selain itu, NTFS memiliki fitur disk compression untuk menghemat space hardisk.
Ada yang berpendapat, jika fitur disk compression diaktifkan, maka performa
akan menurun. NTFS merupakan journaling file sistem, yaitu mencatat informasi
mengena file yang ada, jika sewaktu-waktu file rusak/hilang, akan lebih mudah
untuk perbaikanya. Kelebihan lain dari NTFS adalah kecepatan random access
terhadap file yang terdapat di dalamnya, karena NTFS memiliki fitur indexing
yang baik, hal ini menguntungkan jika pengguna sering melakukan searching file
dibanding FAT32. File sistem ini ideal untuk sistem operasi windows yang berbasis
NT (windows 2000 keatas). Konon, sistem operasi yang berbasis windows NT akan
berjalan lebih cepat dan lebih stabil diatas partisi NTFS ini.
KEKURANGAN NTFS
Kekurangan NTFS yang sering
dibicarakan adalah kompatibilitas terhadap software atau operating sistem lawas
seperti win 9x dan ME. Sistem operasi lama milik microsoft ini tidak mampu
membaca file sistem NTFS. Selain itu, beberapa orang menilai bahwa file sistem
NTFS ini tidak universal, karena OS selain microsoft tidak mampu melakukan read-write
pada partisi NTFS, namun hal ini sudah terselesaikan. Terselesaikan? Ya, saat
ini distro linux telah mampu melakukan read-write file sistem NTFS dengan modul
ntfs-3g. Ada yang berpendapat bahwa partisi berfile sistem NTFS akan susah
diperbaiki jika terjadi masalah, benarkah? Dulu mungkin benar, tapi sekarang
belum tentu. Saat ini file sistem NTFS sudah cukup populer, sehingga muncul
tool-tool recovery yang mendukung recovery data dan perbaikan partisi berfile
sistem NTFS. Bahkan saya pernah mengalami 2 partisi di hardisk saya hilang
karena suatu kesalahan, 1 berfile sistem NTFS dan satunya lagi berpartisi
FAT32, saya pun melakukan recovery data, hasilnya? Data saya di partisi NTFS
kembali 100% dan FAT32 hanya kembali 60%.KESIMPULANSetiap jenis filesistem
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menurut pendapat saya, NTFS
lebih unggul bahkan mungkin microsoft juga berpendapat sama, jika tidak,
mengapa default file sistem windows vista dan windows 7 adalah NTFS?
FAT
Sistem berkas FAT atau FAT File
System adalah sebuah sistem berkas yang menggunakan struktur tabel alokasi
berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Untuk penyingkatan, umumnya orang
menyebut sistem berkas FAT sebagai FAT saja. Kata FAT sendiri adalah singkatan
dari File Allocation Table, yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam
Bahasa Indonesia menjadi Tabel Alokasi Berkas. Arsitektur FAT sekarang banyak
digunakan secara luas dalam sistem komputer dan kartu-kartu memori yang
digunakan dalam kamera digital atau pemutar media portabel.
FAT pertama kali dikembangkan
oleh Bill Gates dan Marc McDonald, pada tahun 1976-1977. Sistem berkas ini
merupakan sistem berkas utama untuk sistem operasi yang ada saat itu, termasuk
di antaranya adalah Digital Research Disk Operating System (DR-DOS), OpenDOS,
FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum berpindah ke sistem HPFS), dan
Microsoft Windows (hingga Windows Me). Untuk disket, FAT telah
distandardisasikan sebagai ECMA-107 dan ISO/IEC 9293. Standar-standar tersebut
hanya mencakup FAT12 dan FAT16 tanpa dukungan nama berkas panjang, karena
memang beberapa bagian dalam standar nama file panjang di dalam sistem berkas
FAT telah dipatenkan.
Sistem berkas ini digunakan oleh
sistem operasi MS-DOS (hanya versi FAT12 dan FAT16), Windows (hampir semua versi
Windows; untuk versi FAT yang didukung olehnya lihat pada bagian versi),
GNU/Linux, dan masih banyak sistem operasi lainnya yang juga mendukung,
termasuk Macintosh Mac OS/X.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FAT
KELEBIHAN FAT
1. Dapat bekerja pada sistem operasi
yang berbeda.
KEKURANGAN FAT
1. Tidak ada fitur keamanan.
2. Tidak ada fitur kompresi data.
3. Ukuran berkas maksimumnya sangat kecil.
4. Tidak ada emkripsi data.
2. Tidak ada fitur kompresi data.
3. Ukuran berkas maksimumnya sangat kecil.
4. Tidak ada emkripsi data.
Spesifikasi Fat 16
1. Jumlah berkas dalam satu volume : 228 berkas
2. Ukuran berkas maksimum : 232-1 byte
3. Ukuran cluster minimum : 512 bytes(1 sektor)
4. Ukuran cluster maksimum : 64 KB (32 sektor)
5. Ukuran partisi maksimum : 2 GB (bisa sampai 4 GB pada windows NT)
1. Jumlah berkas dalam satu volume : 228 berkas
2. Ukuran berkas maksimum : 232-1 byte
3. Ukuran cluster minimum : 512 bytes(1 sektor)
4. Ukuran cluster maksimum : 64 KB (32 sektor)
5. Ukuran partisi maksimum : 2 GB (bisa sampai 4 GB pada windows NT)
FAT32
FAT32 adalah versi sistem berkas
FAT yang paling baru, yang diperkenalkan ketika Microsoft merilis Windows 95
OEM Service Release 2 (Windows 95 OSR2). Karena menggunakan tabel alokasi
berkas yang besar (32-bit), FAT32 secara teoritis mampu mengalamati hingga 232
unit alokasi (4294967296 buah). Meskipun demikian, dalam implementasinya,
jumlah unit alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 adalah 228
(268435456 buah). Ukuran unit alokasi maksimum dapat mencapai 32768 byte (64
sektor), sehingga secara teoritis dapat mengalamati 8 terabytes (8192
Gigabytes), meski tidak disarankan. Selain itu, program instalasi beberapa
keluarga sistem operasi Windows NT 5.x ke atas hanya mengizinkan pembuatan
partisi FAT32 hingga 32 Gigabyte (jika partisi lebih besar dari 32 GB, maka
program instalasi Windows hanya menyediakan sistem berkas NTFS). Dalam
instalasi sistem operasi Windows NT 5.x ke atas, jika ukuran partisi di mana
Windows diinstalasikan kurang dari 2 Gigabyte, program instalasi akan
menggunakan sistem berkas FAT16; dan berlaku sebaliknya, jika partisi di mana Windows
hendak diinstalasikan lebih dari 2 Gigabyte, program instalasi akan menggunakan
sistem berkas FAT32.
FAT32 menggunakan ukuran unit
alokasi yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem berkas FAT12/FAT16,
sehingga FAT32 lebih efisien ketika diaplikasikan pada partisi yang besar
(ukurannya lebih besar dari pada 512 Megabyte). Penghematan yang dilakukan oleh
FAT32 dibandingkan dengan FAT16/FAT12 kira-kira adalah 20% hingga 27%. Windows
98 memiliki utilitas yang dapat digunakan untuk mengonversi partisi FAT16
menjadi FAT32 tanpa kehilangan data.
KELEBIHAN FAT32
Filesistem FAT32 sudah cukup
dikenal bagi pengguna windows, khususnya windows ME kebawah. Filesistem ini
bekerja dengan menempatkan file dalam tabel-tabel yang telah terindeks dan
orang bule bilang File Allocation Table (FAT). File sistem ini pun memiliki
berbagai versi yaitu FAT, FAT16, FAT32 dan FAT64 (exFAT). FAT64 atau yang
sering disebut extended FAT (exFAT) adalah versi terbaru dari pengembangan
filesistem FAT. Filesistem exFAT ini muncul di service pack pertama windows
vista. Back to topic, filesistem FAT32 memiliki kelebihan yaitu performa yang
cukup baik untuk menghandle kapasitas hardisk yang tidak terlalu besar. Konon,
untuk partisi hardisk yang kecil, performa FAT32 lebih baik ketimbang NTFS,
benarkah? Entahlah, saya tidak berani memastikan tanpa dilakukanya pengujian
atau benchmarking. Kelebihan lain yang saya ketahui dari hasil pencarian adalah
kompatibilitas terhadap data dan software lawas. Ya jelas saja, hampir semua
sistem operasi (microsoft maupun non-microsoft) mampu melakukan read-write
terhadap partisi FAT32. FAT32 merupakan filesistem ideal untuk sistem operasi
windows 9x dan windows ME.
KEKURANGAN FAT32
Kekurangan yang paling
mencolok filesistem FAT32 ini adalah penanganan kapasitas besar (diatas 32GB).
Konon, performa FAT32 kurang mumpuni untuk menangani kapasitas besar, bahkan
sistem operasi windows membatasi besaran partisi maksimum untuk filesistem
FAT32 hingga 32gb saja. FAT32 juga memiliki kekurangan untuk urusan keamanan
yaitu, FAT32 tidak memiliki fitur enkripsi data. Masa sekarang ini, enkripsi
data cukup penting agar data tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak. FAT32
juga memiliki kelemahan yang cukup fatal bagi orang-orang yang sehari-hari
berkecimpung dengan file-file berukuran besar, misal seorang editor video.
Mengapa? Filesistem FAT32 tidak mampu menampung single file berukuran 4gb atau
lebih. Tidak hanya itu, beberapa orang berpendapat bahwa filesistem FAT32 ini
lebih mudah terfragmentasi dibanding NTFS, jika fragmentasi meningkat, tentu
berforma akan turun. Seseorang pernah berpendapat bahwa filesistem FAT32 kurang
baik untuk digunakan instalasi windows yang berbasis NT. Bahkan, ada yang
mengeluh windows xp nya bekerja tidak maksimal karena partisi tempat windows xp
diinstal menggunakan FAT32. Benar tidaknya pendapat ini, saya kurang tau.
exFAT
exFAT (singkatan dari Extended
File Allocation Table, atau sering disebut sebagai FAT64) adalah sebuah sistem
berkas proprietary yang cocok untuk digunakan oleh media-media penyimpanan
berbasis memori flash. Sistem berkas ini pertama kali dibuat oleh Microsoft
untuk perangkat-perangkat benam di dalam Windows Embedded CE 6.0 dan Windows
Vista Service Pack 1. Diperkenalkan pada bulan November 2006, sistem berkas ini
dapat digunakan sebagai alternatif dari sistem berkas NTFS, karena memang NTFS
memiliki struktur data yang relatif lebih besar ketimbang exFAT.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN exFAT
KELEBIHAN exFAT
Beberapa keunggulan yang ditawarkan
oleh exFAT adalah sebagai berikut:
- Skalabilitas untuk HDD (hard disk drive) berukuran besar.
- Ukuran berkas teoritis maksimal 264 (16 EiB). Sebagai perbandingan, FAT-32 hanya mendukung ukuran berkas maksimal hingga 232 (4 GB).
- Ukuran Cluster yang didukung hingga 2255 Sector, dengan batasan implementasi hingga 32 MB (Megabyte).
- Performa untuk alokasi ruangan kosong dan penghapusan ditingkatkan karena file system ini memperkenalkan implementasi baru, yaitu Free Space Bitmap
- Mendukung lebih dari 216 (65536) berkas di dalam sebuah direktori tunggal.
- Mendukung fitur access control list (ACL), seperti halnya NTFS. Sayangnya, fitur ini belum didukung sepenuhnya di dalam Windows Vista Service Pack 1.
- Mendukung Transaction-Safe FAT File System (sebuah fungsi opsional untuk Windows CE yang diaktifkan).
- Memiliki ruangan tersendiri yang bisa digunakan oleh OEM untuk melakukan kustomisasi terhadap sistem berkas untuk karakteristik perangkat tertentu.
- Timestamp dapat ditampilkan dalam UTC, tidak hanya dalam local time saja.
KEKURANGAN exFAT
Beberapa kelemahan yang dimiliki
oleh exFAT, jika dibandingkan dengan file system FAT sebelumnya (FAT12, FAT16, atau
FAT32) adalah:
- Perangkat yang menggunakan file system exFAT tidak bisa menggunakan kemampuan ReadyBoost milik Windows Vista (namun pada Windows 7, Microsoft sudah membuat file system exFAT yang baru dengan dukungan ReadyBoost).
- Status lisensi yang belum jelas. Akan tetapi, Microsoft telah mempatenkan beberapa bagian dari file system FAT.
- Tidak bisa diakses oleh sistem-sistem operasi Windows terdahulu, hanya Windows XP Service Pack 2, Windows XP sp3, Windows Server 2003 Service Pack 1, Windows Server 2003 Service Pack 2, Windows Vista Service Pack 1 atau Windows CE 6.0, Windows 7, Windows 2008, Windows 2008 R2.
- Belum tersedia implementasi dalam proyek open source.
- Jika menggunakan Windows XP sp2/sp3 atau Windows Server 2003 sp1/sp2 harus menginstal dulu update pack KB955704
Small Computer System
Interface (SCSI)
Small Computer System
Interface (SCSI) merupakan set standar untuk
menghubungkan secara fisik dan mentransfer Data antara komputer dan periferal .
SCSI mendefinisikan perintah, protokol (komputer) dan antarmuka listrik dan
optika . SCSI ini paling sering digunakan untuk Cakram Keras, tetapi dapat
menghubungkan berbagai perangkat lain, termasuk pemindai dan drive CD . SCSI
mendefinisikan set perintah secara spesifik untuk jenis periferal, sesuatu yang
“tidak diketahui – unknown¬” sebagai salah satu jenis yang mengartikan bahwa
secara Teori dapat digunakan sebagai antarmuka ke hampir perangkat apapun,
namun standar ini sangat pragmatis dan ditujukan terhadap persyaratan komersial
. Setiap perangkat melekat pada bus komputer SCSI dengan cara yang sama,
terhitung sampai dengan 8 atau 16 perangkat yang dapat menempel pada bus
komputer tunggal. SCSI menggunakan [sinyal|sinyal elektrik] berjabat tangan
antar perangkat, SCSI-1, SCSI-2 memiliki pilihan untuk memeriksa kesalahan
paritas. protokol (komputer) SCSI mendefinisikan komunikasi dari Nama host-ke-
Nama host, Nama host-ke-periferal, periferal -ke-periferal. Namun sebagian
besar periferal yang secara khusus merupakan target SCSI, tidak mampu bertindak
sebagai insiator SCSI – tidak dapat melakukan transaksi SCSI sendiri. Oleh
karena itu, komunikasi periferal -to-periferal jarang terjadi, tapi mungkin
juga terjadi pada aplikasi SCSI umum. The Symbios Logic chip 53C810 adalah
contoh dari antarmuka PCI Nama host yang dapat bertindak sebagai target SCSI.
SCSI sendiri tersedia dalam
berbagai antarmuka. Yang pertama, masih sangat umum, adalah SCSI paralel
(sekarang juga disebut SPI), yang menggunakan desain [[bus paralel listrik.
Pada tahun 2008, SPI digantikan oleh Serial Attached SCSI (SAS), yang
menggunakan desain serial tapi tetap mempertahankan aspek-aspek lain dari teknologi.
Banyak antarmuka yang tidak bergantung pada standar SCSI lengkap masih
melaksanakan perintah protokol (komputer) SCSI. Dengan munculnya SAS dan Serial
ATA, SCSI di penyisihan papan induk sedang dihentikan.Beberapa perusahaan masih
pasar SCSI antarmuka untuk papan induk mendukung PCIe dan PCI-X.
RAID
RAID adalah kependekan dari Redundant Array of Independent Drive/Disk. Ada juga yang menyebutnya sebagai kependekan dari Redundant Array of Inexpensive Drive/Disk. Secara sedehana, RAID bisa diartikan sebagai cara menyimpan data pada beberapa harddisk. Dengan begini, kinerja PC bisa meningkat. Selain itu, salinan data juga bisa dijadikan back-up.
Implementasi RAID membutuhkan minimal 2 harddisk. Ketika RAID digunakan, sistem operasi akan membaca kedua harddisk sebagai 1 harddisk. Jadi, meskipun ada 2 harddisk, drive yang tampak pada Windows Explorer hanya 1. C saja, misalnya. Sebagai perbandingan, kalau RAID tidak digunakan, drive pada Windows Explorer muncul C dan D. Setiap drive untuk 1 harddisk.
RAID menggunakan teknik stripping, yang membuat partisi pada ruang dengan ukuran mulai dari 512 byte hingga ke beberapa megabyte. Tiap partisi itu mengandung pecahan data yang akan dibaca bersamaan untuk mempercepat pembacaan data.
RAID memiliki beberapa level, RAID0 sampai RAID7 plus RAID 10 dan beberapa RAID kombinasi. Setiap level RAID memiliki fungsi yang berbeda. Penjelasannya ada di tabel level RAID.
Selain RAID yang ada di tabel, RAID punya beberapa level lagi. Misalnya Level 10 yang artinya kombinasi antara RAID0 dan RAID1. Ada juga RAID 50 yang merupakan kombinasi antara RAID5 dan RAID0. Kombinasi ini mengawinkan fungsi antara kedua RAID.
RAID dapat dibagi lagi dalam 2 yaitu Hardware RAID dan software RAID, Untuk fitur Hardware RAID, motherboard server anda harus mendukung PCI64bit (socketnya lebih panjang 2x dari PCI biasa, bukan PCI-X ya) dan tentunya RAID Card dan harddisk. Unntuk Software RAID secara standard didukung oleh OS seperti Windows2000 server, Windows2003Server, Windows2008server dan linux.
Raid Levels
RAID 0
Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk. Sehingga secara logikal hanya “terlihat” sebuah harddisk dengan kapasitas yang besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk).Pada awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah partisi yang sangat besar dari beberapa harddisk dengan biaya yang efisien.
Misalnya:
Kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 500GB. Harga sebuah harddisk berukuran 100GB adalah Rp.500.000,- sedangkan harga harddisk berukuran 500GB adalah Rp.5.000.000,-. Nah, kita dapat membetuk suatu partisi berukuran 500GB dari 5 unit harddisk berukuran 100GB dengan menggunakan RAID 0. Tentunya skenario ini lebih murah karena memakan biaya lebih murah: 5 x Rp.500.000,- = Rp.2.500.000,-. Lebih murah daripada harus membeli harddisk yang berukuran 500GB. Itulah kenapa pada awalnya disebut redundant array of inexpensive disk.
Contoh lain:
Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah 500GB, sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 2TB. Nah, kita dapat membeli 4 unit harddisk berkapasitas 500GB dan mengkonfigurasinya dengan RAID 0, sehingga kita dapat memiliki suatu partisi berkururan 2TB tanpa harus menunggu harddisk dengan kapasitas sebesar itu tersedia di pasar.
Data yang ditulis pada harddisk-harddisk tersebut terbagi-bagi menjadi fragmen-fragmen. Dimana fragmen-fragmen tersebut disebar di seluruh harddisk. Sehingga, jika salah satu harddisk mengalami kerusakan fisik, maka data tidak dapat dibaca sama sekali.
Namun ada keuntungan dengan adanya fragmen-fragmen ini: kecepatan. Data bisa diakses lebih cepat dengan RAID 0, karena saat komputer membaca sebuah fragmen di satu harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen lain di harddisk lainnya.
RAID 1
Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk. Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan tujuan: jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap dapat diakses dari harddisk lainnya.
Contoh:
Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing 80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama bukan semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.
RAID 2
RAID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga harddisk lagi untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih reliable. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5 (n+3, n > 1). Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
Contoh:
Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat adalah: 2 x 40GB = 80GB (dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C, D, dan E tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi pariti hamming dari dua harddisk lainnya: A, dan B. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A atau B), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan pariti kode hamming yang ada di harddisk C, D, dan E.
RAID 3
RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk tambahan untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi untuk parity.. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 3 (n+1 ; n > 1). Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
Contoh kasus:
Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat harddisk tersebut dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat adalah: 3 x 40GB = 120GB. Sedangkan harddisk D tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi parity dari ketiga harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun, jika harddisk D yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca dari ketiga harddisk lainnya.
RAID 4
Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
RAID 5
RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan harddisk yang berisi data saja.
RAID 6
Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan penambahan parity menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk minimalnya adalah 4 (n+2 ; n > 1). Dengan adanya penambahan pariti sekunder ini, maka kerusakan dua buah harddisk pada saat yang bersamaan masih dapat ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk mengalami kerusakan, saat proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu harddisk yang lain, maka hal ini masih dapat ditoleransi dan tidak mengakibatkan kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6.
ok min
BalasHapussolder uap